”Tanamlah
walaupun hanya satu pohon” sebuah kalimat yang penuh makna yang harus dimaknai
dengan tindakkan ( Talk Less Do More). Dengan menanam satu pohon berarti telah
menyumbang seribu atau bahkan lebih kedamaian untuk dunia. Membutuhkan
kesadaran dan sebuah kepedulian besar untuk dapat melakukan hal itu. Ternyata
kharisma itu terpancar jelas dari raut wajah mahasiswa/i Instiper pada umumnya
dan anggota KMSL_MIC pada khususnya. Hal itu dibuktikan dengan adanya sebuah
agenda penanaman rhizophora apiculata pada acara MILAD KMSL-MIC ke-12.
Sabtu, 31 maret 2012 lalu, untuk yang ke dua kalinya
MIC mengadakan sebuah perayaan MILAD ke-20 di Desa Jangkaran Kecamatan Pasir
Mendit Kabupaten Kulon Progo. Salah satu agenda dalam Milad kali ini adalah
penanaman rhizopora Apiculata sebanyak 200 propagul. Adapun maksud dan tujuan
penanaman dalam acara Milad kali ini adalah membentuk mangrover yang lebih
peduli terhadap ekosistem pantai dan alam sekitar . Dimana penanaman ini
dikerjakan oleh seluruh peserta undangan dari Kelembagaan, UKM, mahasiswa umum
dan anggota mic Instiper. Penanaman rhizipora apiculata berlokasi di sepanjang
pesisir pantai desa pasir mendit.
Kegiatan
penanaman rhizophora apiculata dimulai kurang lebih pukul 13.00 setelah makan
siang, dimana sebelumnya telah mendapatkan breafing dari surya selaku ketua
panitia. Lokasi penanaman rhizopora apiculata itu sendiri berada di pesissir
pinggir pantai di Dsa Jangkaran Pasir Mendit. Tantangan pertama yang harus
dilalui oleh mangrover adalah menyebrangi aliran sungai yang lebar, berlumpur
dan arus yang kuat. Hal itu tidak menyurutkan niat dan tujuan mangrover untuk
dapat sampai pada lokasi dan melaksanakan penanaman.. Dengan bantuan seutas
tali tambang yang panjang para mangrover sampai ke lokasi. Kegiatan di lokasi
penanaman terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama memasang ajir,
dimana fungsi dari ajir itu sendiri adalah menjaga propagul agar tidak terbawa
arus air sungai. Sedangkan kelompok kedua adalah menanam benih mangrove yaitu
propagul tepat pada ajir. Setelah penanaman telah dilakukan masing-masing ajir
diberi sebuah identitas penanamnya. Hal ini dilakukan agar kelak
teridentifikasi siapa penanamnya. Hal yang memacu adrenalin kembali terulang
untuk yang kedua kalinya untuk dapat kembali ke basecamp yaitu melawati sungai
yang sedang pasang dengan seutas tali tambang. Kegiatan penanam usia kurang
lebih pukul 17.00.
Sebuah
kebiasaan yang baik seharunya dapat dipertahankan untuk menuju sebuah
kesuksesan. Begitu juga pada penanaman kali ini, diharapkan penanaman ini akan
menjadi sebuah kebiasaan yang mampu menjadikan langkah menuju alam yang
lestari. Future our eart in our hand,,,,,,LETS MOVING ON GUYS,,,,,
Oleh:
dYlE
lanjutkan > heheheheheheheh
BalasHapus