Senin, 30 April 2012

Penanaman Rhizopora Apiculata, Bentuk Peduli Lingkungan

”Tanamlah walaupun hanya satu pohon” sebuah kalimat yang penuh makna yang harus dimaknai dengan tindakkan ( Talk Less Do More). Dengan menanam satu pohon berarti telah menyumbang seribu atau bahkan lebih kedamaian untuk dunia. Membutuhkan kesadaran dan sebuah kepedulian besar untuk dapat melakukan hal itu. Ternyata kharisma itu terpancar jelas dari raut wajah mahasiswa/i Instiper pada umumnya dan anggota KMSL_MIC pada khususnya. Hal itu dibuktikan dengan adanya sebuah agenda penanaman rhizophora apiculata pada acara MILAD KMSL-MIC ke-12.
  Sabtu, 31 maret 2012 lalu, untuk yang ke dua kalinya MIC mengadakan sebuah perayaan MILAD ke-20 di Desa Jangkaran Kecamatan Pasir Mendit Kabupaten Kulon Progo. Salah satu agenda dalam Milad kali ini adalah penanaman rhizopora Apiculata sebanyak 200 propagul. Adapun maksud dan tujuan penanaman dalam acara Milad kali ini adalah membentuk mangrover yang lebih peduli terhadap ekosistem pantai dan alam sekitar . Dimana penanaman ini dikerjakan oleh seluruh peserta undangan dari Kelembagaan, UKM, mahasiswa umum dan anggota mic Instiper. Penanaman rhizipora apiculata berlokasi di sepanjang pesisir pantai desa pasir mendit.
Kegiatan penanaman rhizophora apiculata dimulai kurang lebih pukul 13.00 setelah makan siang, dimana sebelumnya telah mendapatkan breafing dari surya selaku ketua panitia. Lokasi penanaman rhizopora apiculata itu sendiri berada di pesissir pinggir pantai di Dsa Jangkaran Pasir Mendit. Tantangan pertama yang harus dilalui oleh mangrover adalah menyebrangi aliran sungai yang lebar, berlumpur dan arus yang kuat. Hal itu tidak menyurutkan niat dan tujuan mangrover untuk dapat sampai pada lokasi dan melaksanakan penanaman.. Dengan bantuan seutas tali tambang yang panjang para mangrover sampai ke lokasi. Kegiatan di lokasi penanaman terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama memasang ajir, dimana fungsi dari ajir itu sendiri adalah menjaga propagul agar tidak terbawa arus air sungai. Sedangkan kelompok kedua adalah menanam benih mangrove yaitu propagul tepat pada ajir. Setelah penanaman telah dilakukan masing-masing ajir diberi sebuah identitas penanamnya. Hal ini dilakukan agar kelak teridentifikasi siapa penanamnya. Hal yang memacu adrenalin kembali terulang untuk yang kedua kalinya untuk dapat kembali ke basecamp yaitu melawati sungai yang sedang pasang dengan seutas tali tambang. Kegiatan penanam usia kurang lebih pukul 17.00.
Sebuah kebiasaan yang baik seharunya dapat dipertahankan untuk menuju sebuah kesuksesan. Begitu juga pada penanaman kali ini, diharapkan penanaman ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang mampu menjadikan langkah menuju alam yang lestari. Future our eart in our hand,,,,,,LETS MOVING ON GUYS,,,,,


Oleh: dYlE

1 komentar: